Saya menulis bagian ini di Bandung, senin, 21 Maret 2011 pada saat menjelang kegiatan pertemuan UMKM yang akan diselenggarakan di Hotel Perdana Wisata di Bandung atas Undangan Dari Propinsi. Saya di tunjuk sebagai perwakilan Kab Bekasi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan (Bidang Perikanan Budidaya).
Sambil mengisi waktu, saya himpun pengetahuan-pengetahua mengenai pengelolaan budidaya lele. Tulisan di blog ini mungkin Anda melihat hanya merujuk dari pihak lain. Dan memang kenyataannya seperti itu.
Saya himpun sebagai literatur kami dalam melakukan budidaya lele, karena kami masih dalam tahap belajar dan untuk menemukan formula budidaya lele yang tepat dan cocok untuk lahan kolam yang kami kelola.
Dan tentu kami menyadari mengapa banyak merujuk dari orang lain karena kami bukan ahli pembudidaya lele. Kami hanya pemula yang mencoba serius mengeluti bidang budidaya lele.
Saya menemukan, Ada 3 manajemen dalam budidaya lele yang dipaparkan, teknis-budidaya.blogspot.com, meliputi:
- Manajemen Pakan
- Manajemen Air
- Manajemen Kesehatan
Pakan anakan lele berupa :
- pakan alami berupa plankton, jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3 - 4 hari.
- Pakan buatan untuk umur diatas 3 - 4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya. Anda bisa mencampur pakan buatan tersebut dengan produk tertentu yang mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah yang optimal untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh.
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik :
- air harus bersih
- berwarna hijau cerah
- kecerahan/transparansi sedang (30 - 40 cm).
Ukuran kualitas air secara kimia :
- bebas senyawa beracun seperti amoniak
- mempunyai suhu optimal (22 - 26 0C).
Kualitas air harus diperhatikan agar selalu dalam keadaan yang optimal. Anda bisa memberikan pupuk buatan pabrikasi tertentu yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat dan asam humat. Ini mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing-cacingan, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang.
Manajemen Kesehatan
Pada dasarnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan (air) yang jelek. Kondisi air yang jelek sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam menejemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi.
Apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit-penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin, larutan PK (Kalium Permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
No comments:
Post a Comment