Lazada Indonesia

Friday, April 22, 2011

Butuh Lele 100 Ton Perhari Hanya Untuk Tukang Pecel Lele di Jabodetabek

Sebagai pembudidaya lele, Anda mungkin tercengang ketika melihat sebuah fakta bahwa ternyata setiap harinya butuh 100 Ton lele hanya untuk segmen tukang pecel lele di Jabodetabek, ini belum permintaan dari yang lain.

Kabar sangat baik ini diperoleh dari antarajawabarat.com. Cuplikan lengkapnya bisa Anda lihat di bawah ini.

Bandung, 7/4 (ANTARA) - Jawa Barat menjadi pemasok utama ikan lele ke Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) rata-rata 100 ton per malam untuk melayani warung-warung pecel lele di kawasan itu.

"Jumlah pedagang pecel lele di Jabodetabek sekitar 25.000 kios. Rata-rata permintaan 100 ton per malam," kata ketua kelompok budidaya lele Sangkuriang Cijengkol Subang Khairuman di Bandung, Kamis.

Menurut Khairuman, permintaan lele dari pedagang pecel lele itu sudah berlangsung sejak lama sehingga produktivitas benih sangat menentukan untuk menjaga kontinuitas pasokan.

Permintaan 100 ton per malam itu baru dari pedagang pecel lele di Jabodetabek, belum permintaan dari pedagang pecel lele di sejumlah kota/kabupaten di Jawa Barat.

"Potensi pasar lele cukup besar dan selama ini belum bisa terpenuhi. Budidaya lele mudah dan bisa dilakukan dalam kondisi cuaca atau musim apapun," kata Khairuman.

Pasokan lele ke Jabodetabek dilakukan dari sejumlah daerah antara lain dari Subang, Bandung, Purwakarta, Sukabumi dan Bogor.

Sejumlah daerah yang membutuhkan pasokan lele dalam jumlah besar lainnya adalah Bandung, Cirebon, Tasikmalaya. Namun permintaan dari kawasan Jabodetabek meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

"Permintaan pasar terus meningkat, demikian halnya permintaan benihnya. Sehingga Jabar belum bisa mengekspor benih seperti Jatim," kata pria pembudidaya lele dan patin itu.

Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang dibudidayakan secara luas oleh masyarakat terutama di Jabar. Potensi budidaya lele cukup tinggi karena budidaya dapat dilakukan di lahan dan sumber air terbatas dengan padat tebar tinggi.

Selain itu teknologi budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat, disamping pemasarannya relatif lebih mudah dan modal yang dibutuhkan rendah.

Pengembangan budidaya ikan lele meningkat sejak tahun 1985 sejak maraknya jenis ikan lele dumbo, namun pengelolaan induk kurang baik sehingga lele dumbo mengalami penurunan kualitas.

Di Jawa Barat, khususnya di Balai Pengembangan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Cijengkol Subang telah dikembangkan pencetakan induk lele sangkuriang dalam rangka memperbaiki kualitas.

Pembesaran lele bisa dilakukan di kolam irigasi, kolam tadah hujan dan keramba jaring terapung.

(Tanggal terbit berita : Kamis, 07 Apr 2011 13:22:02)

No comments:

Post a Comment