Benih ikan lele dapat dipelihara dalam bak plastik, bak tembok atau kolam pendederan. Pakan yang diberikan berupa cacing Tubifex, Daphnia, Moina atau pakan buatan dengan dosis 10 – 15% bobot biomass.
KOLAM UNTUK PENDEDERAN
1. Bentuk kolam pada minggu 1-2, lebar 50 cm, panjang 200 cm, dantinggi 50 cm. Dinding kolam dibuat tegak lurus, halus, dan licin,sehingga apabila bergesekan dengan tubuh benih lele tidak akanmelukai. Permukaan lantai agak miring menuju pembuangan air.Kemiringan dibuat beda 3 cm di antara kedua ujung lantai, di mana yangdekat tempat pemasukan air lebih tinggi. Pada lantai dipasang pralondengan diameter 3-5 cm dan panjang 10 m.
2. Kira-kira 10 cm dari pengeluaran air dipasang saringan yang dijepitdengan 2 bingkai kayu tepat dengan permukaan dalam dinding kolam. Diantara 2 bingkai dipasang selembar kasa nyamuk dari bahan plastikberukuran mess 0,5-0,7 mm, kemudian dipaku.
3. Setiap kolam pendederan dipasang pipa pemasukan dan pipa air untukmengeringkan kolam. Pipa pengeluaran dihubungkan dengan pipa plastikyang dapat berfungsi untuk mengatur ketinggian air kolam. Pipa plastiktersebut dikaitkan dengan suatu pengait sebagai gantungan.
4. Minggu ketiga, benih dipindahkan ke kolam pendederan yang lain.Pengambilannya tidak boleh menggunakan jaring, tetapi dengan mengaturketinggian pipa plastik.
5. Kolam pendederan yang baru berukuran 100 x 200 x 50 cm, denganbentuk dan konstruksi sama dengan yang sebelumnya.
PENJARANGAN
1. Penjarangan adalah mengurangi padat penebaran yang dilakukan karena ikan lele berkembang ke arah lebih besar, sehingga volume ratio antara lele dengan kolam tidak seimbang.
* Apabila tidak dilakukan penjarangan dapat mengakibatkan :
* Ikan berdesakan, sehingga tubuhnya akan luka.
* Terjadi perebutan ransum makanan dan suatu saat dapat memicumumculnya kanibalisme (ikan yang lebih kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar).
* Suasana kolam tidak sehat oleh menumpuknya CO2 dan NH3, dan O2kurang sekali sehingga pertumbuhan ikan lele terhambat.
2. Cara penjarangan pada benih ikan lele :
* Minggu 1-2, kepadatan tebar 5000 ekor/m2
* Minggu 3-4, kepadatan tebar 1125 ekor/m2
* Minggu 5-6, kepadatan tebar 525 ekor/m2
PEMBERIAN PAKAN
1. Hari pertama sampai ketiga, benih lele mendapat makanan darikantong kuning telur (yolk sac) yang dibawa sejak menetas.
2. Hari keempat sampai minggu kedua diberi makan zooplankton, yaituDaphnia dan Artemia yang mempunyai protein 60%. Makanan tersebutdiberikan dengan dosis 70% x biomassa setiap hari yang dibagi dalam 4kali pemberian. Makanan ditebar disekitar tempat pemasukan air.Kira-kira 2-3 hari sebelum pemberian pakan zooplankton berakhir,benih lele harus dikenalkan dengan makanan dalam bentuk tepung yangberkadar protein 50%. Sedikit dari tepung tersebut diberikan kepadabenih 10-15 menit sebelum pemberian zooplankton. Makanan yang berupa tepung dapat terbuat dari campuran kuning telur, tepung udang dansedikit bubur nestum.
3. Minggu ketiga diberi pakan sebanyak 43% x biomassa setiap hari.
4. Minggu keempat dan kelima diberi pakan sebanyak 32% x biomassasetiap hari.
5. Minggu kelima diberi pakan sebanyak 21% x biomassa setiap hari.
6. Minggu ketiga diberi pakan sebanyak 43% x biomassa setiap hari.
7. Minggu keenam sudah bisa dicoba dengan pemberian pelet apung.
(Sumber : ikanlelesangkuriang.com)
No comments:
Post a Comment